Sudah Siapkah ?
Kemajuan zaman tak terasa seiring dengan perkembangan teknologi. Teknologi akan bermanfaat apabila digunakan dengan baik. Sebaliknya, penyalahgunaan teknologi hanya akan mengakibatkan kerusakan pada tatanan kehidupan dunia.
Dunia memang sedang mencari keseimbangan. Di tengah maraknya fenomena perilaku menyimpang dari moral yang melibatkan pelajar sebagai pelakunya, seperti seks bebas, pornografi, penyalahgunaan narkoba dan miras (minuman keras). Bahkan, kasus-kasus korupsi, kolusi, dan manipulasi banyak melibatkan orang-orang yang terdidik dan terpelajar. Hal ini, merupakan tamparan keras bagi dunia pendidikan yang idealnya melahirkan generasi-generasi yang berguna bagi masa depan bangsa dan negara.
Bukan hanya itu saja, Sistem Pendidikan di Indonesia kini dirasa kurang tepat untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku. Pelajar atau peserta didik cenderung berfikir untuk mendapatkan nilai setinggi - tingginya daripada memperoleh ilmu yang sebanyak-banyaknya. Pendidikan yang baik, seharusnya lebih memfokuskan minat dan bakat siswa pada suatu hal. Pada kenyataanya, peserta didik dihadapkan dengan bermacam-macam mata pelajaran yang terkadang masih dibagi-bagi lagi menjadi sub mapel. Mengapa demikian ? Alasannya agar setiap materi lebih mudah dipelajari oleh peserta didik. Namun, faktanya perincian tersebut malah merugikan peserta didik karena konsentrasi peserta didik terpecah atau terbagi-bagi.
Sebenarnya, Kurikulum Pendidikan di Indonesia sudah memiliki tujuan yang sesuai dengan kebutuhan bangsa Indonesia yang mulai mengalami miskin martabat dari waktu ke waktu. Tetapi, penerapan konsep kurikulum yang awam ini dirasa masih sangat berantakan. Masih sangat banyak orang yang menyepelekan cara penerapan kurikulum dengan baik dan benar. Mereka tidak menyadari bahwa hal tersebut merupakan kesalahan fatal yang terjadi di dalam dunia pendidikan. Sesempurna apapun kurikulum disusun, namun jika pelaksanaannya tidak dilakukan secara maksimal, maka kurikulum tersebut hanya akan menghambat perkembangan sistem pendidikan di suatu negara.
Kini, cara memaksimalkan penerapan sistem pendidikan di Indonesia masih menjadi tanda tanya besar bagi pemerintah dan masyarakat. Apalagi, semakin banyak masalah di dunia pendidikan yang muncul dengan bertubi-tubi.
Salah satu contoh masalah utama yang sampai saat ini belum dapat terselesaikan adalah banyaknya penduduk Indonesia yang mengesampingkan pendidikan. Padahal, berbagai upaya telah dilakukan untuk membendung hal tersebut. Pemerintah membentuk program wajib belajar 9 tahun dan juga program sekolah gratis. Namun, progarm-program tersebut belum bisa merambah ke pelosok - pelosok desa. Khususnya pada masyarakat kalangan bawah.
Bagaimana nasib bangsa Indonesia di masa depan, apabila generasi muda putus sekolah karena tidak memiliki biaya ? Maka, bangsa Indonesia akan tenggelam dari era globalisasi ini dan hanya bisa kita lihat namanya di buku-buku sejarah kelak.
Lalu, langkah apa yang dapat kita ambil untuk mengatasi masalah tersebut sebagai seorang pelajar ? Sebagai peserta didik yang baik sudah selayaknya kita harus bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dengan melakukan hal tersebut, kita telah mendukung perkembangan sistem pendidikan di Indonesia serta mengurangi masalah-masalah yang terjadi pada dunia pendidikan. Selain itu, kita juga telah menerapkan kurikulum yang ada di Indonesia dengan melakukan hal positif dan menghalau dampak negatif globalisasi yang telah merajalela.
Sebagai pelajar, kita harus beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan mendekatkan diri pada Tuhan, maka kita telah membangun benteng keimanan agar tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif yang merugikan diri sendiri dan masyarakat luas.
Memiliki sikap kritis dan rasional dalam menghadapi berbagai hal juga perlu kita terapkan. Untuk itu, diperlukan kreatifitas dan potensi diri. Dalam menyempurnakan kreatifitas, kita membutuhkan potensi, kemampuan, serta wawasan pengetahuan yang luas. Dengan memiliki hal tersebut, maka kita dapat menyelesaikan berbagai masalah yang kita hadapi.
Setiap orang tentunya harus memiliki tanggung jawab tinggi karena tanggung jawab merupakan hal yang sangat penting. Pelajar yang memiliki tanggung jawab akan dengan mudah menyelesaikan berbagai masalah dan dihormati oleh orang lain. Karena pada hakikatnya, seorang pelajar nantinya akan menjadi pemimpin yang diharapkan bisa lebih baik dari pemimpin - pemimpin yang sebelumnya.
Sebagai warga negara, sudah pasti kita mengharapkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang memiliki kepribadian, harkat, serta martabat yang baik. Untuk itu, kita harus melakukan tindakan demi menjunjung tinggi harkat martabat bangsa Indonesia yang semakin lama semakin menghilang.
Bagaimana ? Sudah siapkah kita memajukan pendidikan serta menjunjung harkat bangsa Indonesia ?
Ya. Kita Harus Siap !!