PROSES PEMBENTUKAN MUTIARA
Sekilas tentang pembentukan mutiara
Terbentuknya Mutiara
Mutiara terbentuk ketika sebuah benda asing (parasit) menembus dan mendekam pada jaringan mantel moluska. Sebagai responnya, zat yang disebut nacre dilepaskan dan penciptaan awal mutiara dimulai. Nacre adalah kombinasi dari zat kristal dan organik. Nacre menumpuk membentuk lapisan yang mengelilingi parasit untuk melindungi moluska. Setelah beberapa tahun, tumpukan nacre inilah yang kemudian membentuk mutiara.
Secara alami
1. Di alam, mutiara terbentuk akibat adanya irritant yang masuk ke dalam mantel kerang mutiara. Fenomena adanya irritant ini sering juga ditafsirkan dengan masuknya pasir atau benda padat ke dalam mantel kemudian benda ini pada akan terbungkus nacre sehingga jadilah mutiara. Secara teoritis, Elisabeth Strack (secara mendalam terdapat dalam buku Pearls tahun 2006) mendeskripsikan terbentuknya mutiara alami terbagi atas dua bagian besar, terbentuk akibat irritant dan masuknya partikel padat dalam mantel moluska. 2. Pada prinsipnya, mutiara terbentuk karena adanya bagian epithelium mantel yang masuk ke dalam rongga mantel tersebut. Bagian epithelium mantel ini bertugas mengeluarkan/mendeposisikan nacre pada bagian dalam cangkang kerang disamping membentuk keseluruhan cangkang. Teory irritant mengungkapkan bahwa pada suatu saat bagian ujung mantel sang kerang dimakan oleh ikan, hal ini dimungkinkan karena kerang akan membuka cangkang dan menjulurkan bagian mantelnya untuk menyerap makanan.
3. Saat mantelnya putus, bagian remah eptiheliumpun masuk ke dalam rongga mantel. Teory irritant juga mengungkapkan bahwa bisa saja mutiara terbentuk akibat masuknya cacing yang biasanya menempati moluska pada masa perkembangannya kemudian berpindah ke organisme lain. Cacing ini merusak dan memasuki rongga mantel. Cacing ini tanpa sengaja membawa bagian epithelium yang ada di permukaan mantel bersamanya. Bila cacing mati dalam rongga mantel, maka cacing ini akan dibungkus oleh epithelium, membentuk kantung mutiara dan akhirnya terbentuklah mutiara. Kalaupun cacing itu bisa melepaskan diri, maka epithelium yang tinggal dalam rongga mantellah yang akan membentuk mutiara setelah sebelumnya membentuk kantung mutiara
4. . Sementara teori yang kedua adalah masuknya partikel padat ke dalam rongga mantel. Partikel padat bisa saja terperangkap di dalam tubuh kerang akibat dorongan air. Saat kerang ini tak bisa mengeluarkannya, partikel inipun bisa saja masuk ke rongga mantel. Saat dia masuk, epithelium juga ikut bersamanya. Epithelium ini akhirnya membungkus partikel
p
5. Padat sehingga terbentuklah kantung mutiara. Kantung mutiara ini akhirnya akan mendeposisikan nacre ke partikel padat tersebut. Namun demikian sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang mendukung teori masuknya pasir ke dalam mantel kerang mutiara walaupun teori ini dipahami sejak lama. Dari beberapa mutiara alami yang dibedah, menunjukkan bahwa bagian inti mutiaranya bukanlah partikel padat.
Buatan
Sebelum kegiatan operasi pengambilan mutiara, kerang mutiara jauh hari sebelumnya sudah mengalami proses yang disebut weakening (membuat kerang mutiara menjadi lemah). Proses ini biasanya berlangsung selama 2 minggu sampai 1 bulan tergantung jenis kerangnya. Proses ini dimaksudkan supaya kerang mutiara mengalami stress dan memasuki fase reproduksi dengan cepat, sehingga apabila operasi dilaksanakan, gonad-nya sudah kosong. Bila gonad dalam keadaan penuh maka kegiatan operasi akan sulit dan bahkan banyak mengalami kegagalan. Proses weakening ini bisa dilakukan dengan menutup kerang mutiara dengan sarung yang berpori sangat kecil, sehingga partikel makanan tersaring atau bahkan kerang mutiaranya ditumpuk bersama kemudian dibungkus dengan sarung berpori kecil tersebut. Dalam kondisi ini, kerang mutiara masih bisa bertahan hidup walaupun makanan dalam partikel yang lebih besar sudah tak ada lagi. Setelah proses ini, kerang mutiara diangkat ke darat (bila operasi dilaksanakan di darat) dan mengalami proses weakening lanjutan di dalam tangki.
Kerang-kerang yang sudah lemah tersebut ditumpuk sehingga makin lemah akibat konsumsi makanan dan oksigen yang rendah. Bila operasi dilakukan tanpa proses ini, kerang mutiara
masih sangat kuat untuk menendang keluar nucleus yang dimasukkan ke dalam gonad-nya. Bahkan untuk jenis kerang terbesar,
P. maxima, otot mereka sangat kuat, bila tak melewati proses
weakening, cangkangnya sangat susah dibuka. Pada saat-saat tertentu, air dikeluarkan dari tangki sehingga memaksa kerang untuk membuka cangkangnya. Saat kerang membuka cangkang
peg (pengganjal) disisipkan diantara kedua cangkang kemudian kerang siap dioperasi. Pada saat tanpa air, kerang akan membuka cangkang sementara mantelnya akan tertarik ke dalam. Hal ini memudahkan kegiatan
pegging (pengganjalan), karena saat ditutupi air kerang akan membuka cangkang namun bagian tepinya akan tertutup mantel, akibatnya apabila dilakukan pengganjalan maka
peg (pengganjal) akan melukai mantel kerang.
Produksi mutiara hasil budidaya menggunakan prinsip terbentuknya mutiara alami melalui sebuah nucleus sebagai dasar terbentuknya mutiara. Seorang teknisi terlatih akan menyiapkan inti mutiara yang biasanya bulat dan berasal dari cangkang kerang lain, dan potongan mantel atau saibo yang diambil dari kerang mutiara lain juga. Pemilihan donor ini mempertimbangkan warna dan kualitas nacre Mother of Pearl-nya yang terdapat pada bagian sisi dalam cangkang kerang.