Kecap,  showu (saoy sauce) merupakan jenis makanan fermentasi yang saling  banyak dikonsumsi di seluruh dunia, merupakan produk cair ber- gelap  mempunyai rasa asin atau manis dan digolongkan ian makanan yang  mempunyai flavor (aroma) menyerupai c daging peranan kecap dan shoyu  (soy sauce) dapat memperkuat flavor warna pada daging, ikan, sayuran  atau bahan pangan berikan  Nama jenis makanan femenlasi ini berbeda  untuk setiap negara yang berbeda, sebagai contoh kecap di Indonesia,  Chiang-yu di China, shoyu di lepang, kanjang di Korea, toyo di Filipina,  seeiew Thailand, sedang nama di negara-negara Barat disebut sebagai soy  sauce. 
Kacap di Indonesia dipergunakan sebagai bumbu penyedap makanan  dapat dibedakan atas kecap manis dan kecap asin. Secara tradisions ees  an kecap meliputi fermentasi koji, fermentasi mordm dalan ekstraksi dan  filtrasi, penambahan gula kelapada bol ibu, pembotolan, bahan dasar  pembuatan kecap terutama dipergunakan kedelai ming atau hitam dalam  bentuk utuh, au iudah dihilangkan lemaknya. campuran biji dan gandum  kedelai bebas lemak lebih tianyak dipergunakan kedelai komponen  proteinnya relatif sebagai bahan dasar, karena hasilnya tinggi. 
Penggunaan biji kedelai tanpa dihilangkan lemaknya waktu lebih stabil,  tetapi fermentasi dalam larutan pertumbuhan yang lebih lama karena asam  asam lemaknya dapat men buhan yeast OYong dan wood, 1974) sedikit  berbeda terutama bahan Cara pembuatan kecap dan shoyu sauce dapat  dasarnya Proses proses pembuatan kecap, shoyu dan soy  dilihat pada  gambar 26, 27, 2.8, 29, dan 2.10. masih dalam skala Pembuatan kecap di  Indonesia sebagaian besar  tndustri rumah tangga, dengan proses  pembuatan seperti yang tertera pada Bimbar 26. Pada skala industri yang  lebih besar biasanya menggunakan bahan dasar kedelai bobas lemak dengan  dicampur dengan tepung gandum dan proses pembuatannya menyerupai shoyu,  Inokulan yang dipergunakan merupakan strain murni A. oryiae atau A.  sojae, sedang pada industri rumah tangga inokulan yang dipergunakan  adalah sisa-sisa fer yaitu yang menempel pada tempat-tempe fermetnasi  atau dilakukan tanpa ati usecara alami. 
Beberapa industri  kecap menggunakan inokulan ragi tempe. spesifik kecap masih ditentukan  oleh jenis bumbu yang dipergunakan dan penambahan gula kelapa atau gula  sedang dibentuk selama proses fermontasi dalam lar utan. Penambahan gula  kelapa/gula aren menyebabkan warna coklat karamel dan viskostiasnya  naik. Sifat spesifik kecap tradisional antara lain mempunyai tingkat  kekentalan tertentu, lebih kental dibandingkan dengan shoyu urulan  proses pembuatan shoyu schagai berikut: Perendaman biji kedelai  ditakukan selama 10 15 jam pada suhu sampai beral biji naik 2,1 2,5 kali  dari berat somula b. Porobusan biji dilakukan dengan alat autocalve  dengan kedelai Tekanan uap kg emz selama 1 jam, sebingga proses hidrasi  biji sempurna merupakan bahan utama untuk gandum gandum, tepung kan  flavor shoyu yang khas. Biasanya dipergunakan pada gandum yang kadar  proteinnya rendah. 
Penggorengan dilakukan  iuhu 170 180" C selama  beberapa menit dengan menggunakan alat in fay cylinder dengan diameter  07 m dan panjang 2 juga dipergunakan tepung gandum tetapi tidak  dilakukan penggorengan, banya dengan pengukusan. merupakan inokulan,koji jamur Aspergillus oryzae perbandingan
Penyiapan   ditumbuhkan pada campuran kedelai dan gandum. 
Dengan dingan 50 50 b/b  atau 52 48 (v/y). Inokulan yang ditambahkan liebesar 1 28. b/b.  Pembuatan koji biasanya dilakukan dengan menghamparkan bahan yang telah  diinokulasi ke dalam nampan dari batubu yang berlubang-lubang atau  stainless steel yang 25 35  c selama 45 jam Pengaturan kondisi  fermentasi meliputi suhu, aerasi, dan kadar air harus tepat, untuk  mencegah pertumbuhan mikroorga e kontaminan seperti Mucor app.bakteri  yang bersifat Fermentasi: koji kemudian dimasukkan ke dalam larutan  garam 23% b/v sebesar 1,2-1,5 kali volume kojinya. 
Untuk membuat moromi,  fermentasi dilakukan di dalam tangki yang terbuat dari kayu atau  stainless steel dan diinokulasikan dengan Pseudomonas soyae dan  Succharomyces roumii. Penambahan inokulan dilakukan dua kali yaitu pada  permulaan fermentasi dan satu bulan setelah proses formentasi Proses  fermentasi selama 1-3 tahun tanpa pengaturan suhu (suhu tergantung pada  Makin lama waktu fermentasi favor L yang dihasilkan makin baik. dipisahkan  cairannya dengan alat Filtrasi: Hasil fermentasi moromi  pengepres  hydraulic filter press" pada tekanan 100 k/cm2 (1379 psi) 2-3 hari soy  sauce, dipas Pasteurisasi filtrat hasil pengepresan merupakan  teurisasi  pada 70 80 C di dalam ketel atau heat exchanger didinginkan, difiltrasi  lagi dan disimpan. 
Pasteurisasi juga berfungsi membantu memisahkan  kampon in komponen protein yang tidak Pengendalian proses fermentasi  shoyu/soy sauce merupakan bahan dasar Kedelai dengan kandungan protein  tinggi bebas yang baik untuk pembuatan Penggunaan bahan dasar kedelai   lemak selain harganya lebih murah, juga dapat memperpendek waktu  lormentasi moromi selama 5 bulan (Yong dan Wood, 1974), Gandum sebagai  bahan dasar tambahan berfungsi untuk mengurangi kandungan air bahan  yaitu dari 60% menjadi 45%, sehingga menghanibat pertumbuhan bakteri  kontaminan. memerlukan suhu waktu atau tekanan Perebusan atau pengukusan  memudahkan pencetrasi tertentu sehingga biji kedelai lebih lunak untuk  pada 30 kali misalia jamur pada 35 C tetapi suhu optimum aktifitas  biasanya dua Pengaturan suhu dilakukan dengan pengadukan kopi merata. 
selama proses fermentasi sehingga suhu dan udara lebih  Konsentrasi  garam yang o moromi dan kecepatan pembentukan terhadap hidrolisis  protein dalam dalam larutan garam asam laktat dan alkohol. Selama proses  fermentasi  dilakukan pengadukan tiga sampai empat kali setiap bulan  untuk menyera gamkan kandungan garam pada campuran dan untuk stimulasi  tingi han yeast. suhu selama fermentasi moromi sangat gi. Pada  konsentrasi garam 18% (b/v), suhu yang paling baik 40 C selama satu  bulan dengan menggunakan inokulan Lactobacillus delbruckii NRRL dan  soyae (Yong dan Wood, 1976) Udo (1931) dan Umeda et al. (1953),  mendapatkan bila dipergunakan kedelai bebas lemak ada korelasi antara  aging yan goptimum dengan kandungan nitrogen glutamat dalam campuran,  dan didapatkan bahwa optimumnya anlara 15 bulan. Proses pasteurisasi  tidak hanya diperlukan untuk stabilitas, navor dan warna hasil akhirnya  tetapi juga mempunyai  Menaikkan tingkat kejernihan shoyu, karena  partikel-partikel lemak dapat tercampur dalam bentuk koagulan dengan  adanya pemanasan.
Menaikkan konsentrasi komponen  fenolat, aldehid, asetal, merkaptan dan merkatal, asam-asam pirazin,  furfural, komponen alpha dikelon, dan komponen flavor lain. (film),  rahan terhadap perusakan yeast pembentuk lapisan tipis feno dengan  naiknya konsentrasi asam-asam organik dan komponen  lal, Memperbaiki  warna Mengaktifkan enzim homofermentatif terutama atau L del inchi, dan  yessf yang toleran terhadap garam mula-mula sebanyak 10 pada waktu  jumlab P cerevisiae mencapai 1 Pada konsentrasi garam yang lebih tinggi  (20,2 P menu baik dan ghasilkan asam laktat tinggi sehingga dapat men  sampai 4,9 selama 10 hari (Sakaguchi, 1959). 
bakteri tersebut manan  dalam pembentukan aroma dan navor spesifik untuk pada pH rendah dapat  mengestimulasi pertumbuhan yeart yang 1oleran terhadap garam tinggi  yaitu s nourii (pH 4,0 5,0) jenis yeast lain yang disolasi dari  fermentasi garam adalah Zygosaccharomyc dan z japonicus. Yeast tersebut  dapat menghasilkan atau flavor yang spesi- 106 10 /mal, dapat  memfermentasi fik Pertumbuaban S. rouxii mencapai fermentasi galaktosa,  sukrosa, glukosa dan maltosa tetapi tidak dapat mengfeau laktosa. Pada  kondisi aerob dalam konsentrasi garam tinggi S. rowdi berubah sejumlah  glukosa (50%) menjadi gliserol, pakan komponen meru penting pendukung  flavor soy sauce. Selama proses fermentasi dalam larutan garam juga  didapatkan jenis Tanulopsis versatilis atau Tetchellsii menghasilkan  komponen flavor 4-etil guaikol dan 4 etil fenol 2-fenil  etanol okotsuka, 1967. 
beberapa jenis yeast dapat mengha- komponen  furfural sebagai penyebab flavor yang spesifik a yang bersifat acrob  masih hidup sampai proses fermentasi dalamlarutan garam. ya bakteri  tersebut tidak menyebabkan Pada pembuatan bibit koji untuk soy sauce di  Taiwan, setiap gram koji berisi 101 spora jamur dan bakteri kurang dari 1  Jenis jamur pada fermentasi koji pada pembuatan soy sauce di Se  Malaysia meliputi M. oryaae, A. niger, A. jaanus, Rhieopus up. dat  Penicilium sp. Sedangkan jamur yang diisolasi dari beberapa pabrik kecap  collariinaria, A. restrictus, A. niger, Penicilliurrt purlourogentimi  anaae Elenouironi om, E. chenalieri dan E repens Muljono, 197) peribahaa  perubahan yang terjadi selama feriientasi selama proses formoutasi  jamur (koji) maupun fermentasi dalam larutan garam (moromi) terjadi  perubahan-perubahan biokimiawi oleh aktifitas enzim yang dihasilkan oleh  mikrobia. Pada fermentasi jamur (koji), mikrobia yang dominan adalah A  oryzae/l. soyae menghasilkan enzim protease yang dapat menghidrolisis  komponen-komponen protein dalam biji kodelai. 
Sebanyak 65 90% protein  dari bahan dasar diubah dalam bentuk terlarut selama iermentasi mulu  shoyu di Jepang yang baik mengandung total uitrogen sebanyak 1,5 18%  (g/100 ml) yang berupa 40 50 i asam asam amino, terutama 20% merupakan  asam glutamat Kandungan gula reduksi shoyu setelah fermentasi sebesar 2  5%, 60% merupakan glukosa; 1-2% etanol (v/v), 1-2% asam organik (60-80%  berupa asam laktat); 18% natrium klorida dengan pH pada 4,6 4,9 Yokot  aka, 1960, 1972, Enzim enzim yang dihasilkan oleh jamur kecap, yaitu  protease alkalin di bentuk dalam jumlah besar sedang protease netral  aktifitasnya lebih rendah tetapi dibutuhkan dalam fermentasi shoyu  Yokotsuka, 1977). Protease netral juga diidentifikasikan sebagai  protease asam karena aktiolitusnya pada pH 3-4, sedang protease alkalin  pada pH 7-10. Aktivitas protease optimal tinggi pada suhu inkubasi 20 C,  selama 5 hari. Strain A uue didapatkan mempuayai aktifitas triosinase  yang menyebabkan a koji menjadi coklat (Oba, et al.. 1974).
Selain  enzim-enzim tersebut ti ar tae juga terdapat enzim alpha amilase tetapi  tidak terdapat amilase, selama fermentasi terjadi penaikan jumlah gula  Komponen-komponen aroma dan flavor dalam soy sauce didukung komponen  volatil meliputi: etil, amil, dan heksil alkohol; 2-3 buli valeral  dehid; furfural; m butiral dehid; isobutiral dehid, n- ovale ral,  kaproat asetoin, maltol: format; asetat, propionat: danasam oksalat;  ctil dan amil etil laktat; palmitat, etil linoleat; etil oleat;  isovalerat; kaproat, gamma motil benzosu: l, 4 ctilguaikol: guaiakol:  benzaldehid; asetovanilon, vanilim vanilik, furmlik, dan asam seringati  vanilat dan lain-lainnya Selain panen komponen tersebu: di atas, 17  asam-asam amino terutamam glutamat merupakan komponen utama pendukung  flavor yang Warna soy sauce penting karena orat hubangannya dengan  flavor dihasilkan. Warna yang dihasilkan terutama dibentuk karena reaksi  browning antara asam-asam amino dengan gula reduksi jenis gula yang  terdapat dalam shoyu diantaranya glukosa, galaktosa, maltosa,xilosa,  arabinosa dan komponen gula alkohol yaitu gliserol dan (Yokot 1960 Asam  laktat, asetat, suksinat, dan asam fosfat mendukung flavor, dan warna  sauce. 
Penggunaan kedelai bebas lemak sebagai bahan dasar menyebabkan  jumlah gliserol dihasilkan lebih rendah yaitu sekitar 0,4 0,5%, sedang  bahan dasar kedelai utuh gliserolnya flavor kadar gliserol pada sauce  lebih dari 0,5% memberikan  yang nitrogen pendukung flavor diantaranya  adalah ponen  kadaverin putrescin, arginin, bistidin dan amonia, bila  membentuk senyawa garam dengan asam glutamat akan menyebabkan flavor  yang enak. Demi kian juga bila arginin, histidin isin, putresein,  kandaverin, kholin dan asam-asam asetat, laktat, fosfat bila membentuk  senyawa garam dengan asam suksinat juga dapat menyebabkan flavor yang  enak (Udo, 1932). 
Semua garam garam dari tiramin dan kholin berasa  pahit, fosfat, demikian juga garam garam dari asam laktat, format,  fosfat dan asetat, tetapi lebih manis bila dibandingkan dengan garam  MgCl2 atau garam garam anorga lain, Kecap, shoyu atau soy sauce  mempunyai sifat mudah dicerna dan diabsorbsi oleh tubuh manusia, karena  komponen-komponennya merupakan komponen yang mempunyai berat molekul  rendah. Sifat pelarutan dalam air mencapai 90% dengan rasio nitrogen  amino dan nitrogen total sebesar 45%, senyawa protein terutama dalam  bentuk peptida peptidana dan asam asam amino. Perubahan-perubahan bahan  awi dan kimiawi selama fermentasi dapat dilihat tabel ain opiniai dah  menghambat pertumbuhan bakteri kontaminas yebab pembusukan. Tepung  tapioka yang dapat mengurangi kadar air biji kedelai dipergunakan  sebagai pendukung flavor, karena penambahannya bahan tersebut  d okulan  dan inkubasi (formentasi jamur) tiimbuhan tauco skala kecil, tidak  dilakukan inokulasi, jadi nakan jamur secara alami. Beberapa industri  tauco memperguinokulan ragi pe yang dicampur dengan tapioka. Waktu  ernontusi 36 hari tergantung pada kecepatan pertumbuhan jamur, la suhu  kamar atau optimal pada 30-37 C. lama waktu enlasi jamur, terjadi  penaikan pH karena adanya penaikan aktifi proteolitik. Tempat untuk  fermentasi dan kondisi lingkungan proses formentasinya. nis mikrobia  yang tumbuh dan kecepatan Makin lama fermentasi jamur, makin lunak  bejinya Setelah fermentasi berakhir perlu dilakukan pengeringan dijemur  di bawah sinar matahari dan kan pemisahan miselia jamurnya.
Perendaman dalam larutan garam
Larutan  garam yang dipergunakan antara 20-25% dan diketahui optimal pada kadar  20% dengan dijaga tetap selama proses fermentasi. Waktu fermentasi dalam  larutan garam berkisar antara 21-30 hari, dengan setiap hari fermentasi  dibuka dan dijemur di bawah sinar matahari. Kondisi tersebut dapat  mengestimulasi pertumbuhan yoast sebagai pembentuk flavor selama  fermentasi.
Frases akhir fermentasi tauco
Pada  proses ini meliputi pemasakan dengan penambahan bumbu dan gula kelapa  bila u ditambah air sedikit dan pengemasan dalam botol. Bila diinginkan  tauco kering maka setelah pemasakan dilakukan pengeringan di bawah sinar  matahari selama 15 hari (sampai keringdan dikemas dalam kemasan  plastik). Proses pemasakan dapat membantu pembentukan flavor yang khas  dan warna lebih dengan penambahan gula kelapa.