PEMBAHASAN LKS INTAN PARIWARA NOMER 1-10 UAS BIOLOGI SEMESTER 2 (GENAP)
1. Respirasi pada katak terjadi melalui dua mekanisme,
yaitu inspirasi dan ekspirasi. Mekanisme
inspirasi bermula saat otot sternohiodeus berkontraksi
sehingga rongga mulut mengecil.
Selanjutnya, koana menutup dan otot submandibularis
serta geniohiodeus berkontraksi
mengakibatkan rongga mulut mengecil.
Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen
masuk ke paru-paru melalui celah-celah. Dalam
paru-paru terjadi pertukaran gas. Oksigen diikat
darah dan karbon dioksida dilepaskan. Adapun
mekanisme ekspirasi bermula saat otot rahang
bawah berelaksasi, sedangkan otot perut dan
sternohioideus berkontraksi. Hal ini mengakibatkan
paru-paru mengecil dan udara tertekan keluar paruparu
dan masuk ke rongga mulut. Selanjutnya,
koana membuka, sedangkan celah tekak menutup
sehingga otot rahang bawah dan otot geniohioideus
berkontraksi. Akibatnya, rongga mulut mengecil
dan udara yang mengandung banyak karbon
dioksida terdorong keluar melalui koana.
2. Penyerapan glukosa yang terdapat pada filtrat
glomerulus berlangsung di tubulus proksimal dan
akan dihasilkan urine sekunder. Dengan demikian,
pada urine sekunder tidak ditemukan lagi glukosa.
Penyerapan glukosa tersebut perlu dilakukan
karena glukosa merupakan zat yang diperlukan oleh
sel-sel tubuh sebagai bahan baku metabolisme sel
(respirasi seluler). Apabila di dalam urine sekunder
masih terdapat glukosa, menunjukkan terjadinya
kerusakan pada tubulus kontortus proksimal. Tubulus
kontortus proksimal tidak mampu menyerap
glukosa dengan sempurna sehingga konsentrasi
glukosa dalam urine sekunder sangat tinggi.
3. Impuls dari suatu neuron dapat berpindah
(diteruskan) ke neuron lain melalui celah sinaps
(sinapsis). Jika impuls telah sampai di membran
prasinapsis, vesikel-vesikel akan menuju membran
prasinapsis karena pengaruh Ca2+ yang masuk ke
bonggol sinapsis. Selanjutnya, vesikel-vesikel
tersebut akan melepaskan zat neurotransmiter. Zat
ini berfungsi menghantarkan impuls ke ujung
dendrit neuron berikutnya.
4. Daun telinga mengumpulkan gelombang suara
untuk disalurkan ke saluran telinga luar.
Selanjutnya, gelombang suara akan menyentuh
dan menggetarkan membran timpani. Getaran
tersebut akan diteruskan ke tulang pendengaran.
Getaran pada tulang pendengaran akan
menyebabkan tingkap jorong bergetar sehingga
cairan limfe pada skala vestibuli ikut bergetar.
Getaran perilimfe pada skala vestibuli akan
melintasi membran vestibularis sehingga
menggetarkan membran basilaris. Akibatnya, sel
rambut akan bergetar terhadap membran tektorial
dan menimbulkan impuls yang akan disampaikan
ke saraf otak ke VIII lalu ke korteks otak bagian
pendengaran untuk diinterpretasikan. Dengan
demikian, manusia dapat mendengar bunyi
tersebut.
5. Apabila ovum tidak dibuahi oleh sperma maka
korpus luteum akan menghentikan produksi hormon
estrogen dan progesteron. Akibatnya, ovum
terlepas dari dinding uterus yang menebal (endometrium).
Terlepasnya ovum mengakibatkan
endometrium meluruh. Peluruhan endometrium
menyebabkan dinding uterus kembali menipis
seperti semula. Peluruhan pada endometrium yang
mengandung pembuluh darah menyebabkan
pendarahan. Peristiwa ini disebut fase menstruasi.
Biologi Kelas XI 67
heru
6. Pembentukan sperma memerlukan suhu rendah
(di bawah suhu tubuh). Pembentukan sperma
berlangsung di dalam testis. Testis dilindungi oleh
kantong yang disebut skrotum. Salah satu
penyusun skrotum adalah otot lurik yang berfungsi
mengatur suhu di sekitar testis agar selalu stabil
(1–8°C lebih dingin dibandingkan suhu tubuh).
Pengaturan suhu dilakukan dengan mengeratkan
atau melonggarkan skrotum sehingga testis dapat
bergerak mendekat atau menjauhi tubuh. Testis
akan diangkat mendekati tubuh pada suhu rendah
dan bergerak menjauh pada suhu tinggi. Dengan
pengaturan tersebut, sperma dapat diproduksi
dalam testis.
7. Tes kehamilan yang dilakukan melalui uji urine
hasilnya bersifat kualitatif. Jadi, hasilnya dapat
positif (hamil) atau negatif (tidak hamil). Padahal
HCG juga dapat dideteksi pada urine wanita yang
mengalami keguguran. Bedanya, pada kehamilan
normal kadar HCG semakin meningkat, sedangkan
pada keguguran kadar HCG rendah dan cenderung
menurun. Oleh karena itu, jika mendeteksi kehamilan
berdasarkan pada kadar HCG sebaiknya
dilakukan melalui tes darah karena dapat diketahui
kadar HCG-nya.
8. Sel kanker bersifat antigenik pada sistem imunitas
tubuh manusia sehingga adanya sel-sel kanker
akan menimbulkan respons imun dalam tubuh.
Apabila dalam tubuh terdapat sel-sel kanker, sel
T pembantu akan menstimulasi sel B untuk
membelah dan memproduksi antibodi. Selain itu,
sel T pembantu juga mengaktivasi sel T pembunuh
dan sel T supresor, serta mengaktivasi makrofag
untuk bersiap memfagosit sel-sel kanker. Jika selsel
kanker telah mati, sel T supresor akan menurunkan
dan menghentikan sistem imun.
9. Setelah infeksi berhasil ditanggulangi, beberapa
neutrofil dan sel fagosit lainnya akan mati seiring
dengan matinya sel-sel tubuh dan patogen. Selsel
fagosit yang sudah mati dan sel-sel tubuh yang
rusak selanjutnya akan membentuk nanah.
Terbentuknya nanah merupakan indikator bahwa
infeksi telah sembuh.
10. Ketika virus memasuki tubuh, sel-sel yang
terinfeksi oleh virus akan menghasilkan interferon.
Interferon selanjutnya akan berikatan dengan selsel
yang tidak terinfeksi. Sel-sel yang telah
berikatan dengan interferon akan membentuk zat
yang mampu mencegah replikasi virus. Dengan
demikian, serangan virus dapat dicegah.