LAPORAN PENGAMATAN REAKSI KIMIA
Tujuan : Mengetahui tanda-tanda berlangsungnya reaksi kimia.
Alat dan Bahan :
1. Gelas kimia
2. Silinder ukur
3. Termometer
4. Sendok
5. Pipet
6. Tabung reaksi
7. Air
8. Urea
9. Asam klorida
10. Pita magnesium
11. Larutan Timbal II Nitrat
12. Larutan Tembaga II Sulfat
13. Kalium Iodida
14. Natrium Hidroksida
15. Phenolp Ptalein
Percobaan 1 :
Mencampurkan urea ke dalam air.
Prosedur :
1. Air dimasukkan ke dalam ke dalam gelas kimia sebanyak 30 cc.
2. Suhu air diukur dengan menggunakan termometer.
3. Urea ditambahkan ke dalam gelas kimia sebanyak sendok makan. 4. Urea dan air diaduk hingga urea larut.
5. Suhu air diukur lagi dengan termometer.
Data pengamatan :
1. Suhu air sebelum ditambahkan urea 26° C.
2. Suhu air setelah dicampurkan dengan urea 25° C.
Percobaan 2 :
Mereaksikan pita Magnesium (Mg) dengan 2 ml Asam Klorida (HCl).
Prosedur :
1. Asam Klorida diambil dengan memakai pipet tetes.
2. Asam Klorida dimasukkan ke dalam silinder ukur untuk mengukur volumenya sampai 2 ml.
3. Asam klorida yang sudah diukur volumenya dipindahkan dari silinder ukur ke tabung reaksi.
4. Pita Magnesium dimasukkan ke tabung reaksi yang berisi Asam Klorida.
Data pengamatan :
1. Setelah beberapa saat muncul gelembung di pita magnesium.
2. Pita magnesium bergerak ke atas dan ke bawah.
Percobaan 3 :
Mereaksikan larutan Tembaga (II) Sulfat (CuSO4) dengan larutan Natrium Hidroksida (NaOH).
Prosedur :
1. Larutan Tembaga (II) Sulfat dimasukkan kedalam tabung reaksi dengan menggunakan pipet tetes.
2. Larutan Natrium Hidroksida dimasukkan kedalam tabung reaksi yang lain dengan menggunakan pipet tetes.
3. Larutan NaOH kemudian dicampur dengan larutan CuSO4.
Data pengamatan :
1. Mula-mula Larutan Tembaga (II) Sulfat berwarna biru muda.
2. Mula-mula Larutan Natrium Hidroksida berwarna bening.
3. Larutan hasil campuran berwarna biru tua.
Percobaan 4 :
Mereaksikan larutan Timbal (II) Nitrat (PO(NO3)2) dengan larutan Kalium Iodida (KI).
Prosedur :
1. Larutan Timbal (II) Nitrat dimasukkan kedalam tabung reaksi dengan menggunakan pipet tetes.
2. Larutan Kalium Iodida dimasukkan kedalam tabung reaksi yang lain dengan menggunakan pipet tetes.
3. Larutan Timbal (II) Nitrat kemudian dicampur dengan larutan Kalium Iodida.
Data pengamatan :
1. Mula-mula larutan Timbal (II) Nitrat berwarna bening.
2. Mula-mula larutan Kalium Iodida berwarna bening.
3. Setelah dicampurkan, larutan berwarna kuning.
4. Setelah didiamkan beberapa saat terbentuk endapan berwarna kuning dan larutan di atasnya berwarna bening.
Percobaan 5 :
Menambahkan indikator Phenolp Ptalein (PP) ke larutan Natrium Hidroksida (NaOH) dan larutan Asam Klorida (HCl) serta mereaksikan larutan Natrium Hidroksida (NaOH) dengan larutan Asam Klorida (HCl).
Prosedur :
1. Larutan Natrium Hidroksida dan larutan Asam Klorida dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berbeda dengan menggunakan pipet tetes.
2. Indikator Phenolp Ptalein ditambahkan ke dalam larutan Natrium Hidroksida dan larutan Asam Klorida beberapa tetes.
3. Larutan Natrium Hidroksida dicampurkan dengan larutan Asam Klorida.
Data pengamatan :
1. Larutan Natrium Hidroksida yang diberi indikator PP berubah warna dari bening menjadi biru.
2. Larutan Asam Klorida yang diberi indikator PP tidak mengalami perubahan warna (tetap berwarna bening).
3. Larutan Natrium Hidroksida yang dicampurkan dengan larutan Asam Klorida berwarna bening.
Pertanyaan :
Diantara percobaan di atas manakah yang menghasilkan zat baru dan mana yang tidak?
Jawab :
Semua percobaan menghasilkan zat baru karena semua reaksi kimia menghasilkan zat baru.
Kesimpulan :
- Tanda-tanda terjadinya reaksi kimia yaitu terjadi perubahan suhu, perubahan warna, munculnya gelembung-gelembung gas, dan terbentuknya endapan.
- Larutan yang bersifat basa jika diberi indikator PP akan berubah warna menjadi biru, sedangkan larutan asam atau netral tidak mengalami perubahan warna.
- Larutan yang bersifat basa jika dicampur dengan larutan bersifat asam akan menghasilkan larutan bersifat netral.