Ada beberapa contoh perubahan sosial budaya yang sangat mudah kita lihat saat ini :
Gaya Hidup, Orang-orang saat ini lebih suka hidup serba glamour, mewah, dan ingin dilayani terus menerus. Pengeluaran juga semakin boros karena perilaku konsumtif agar terlihat gaul. Orang-orang juga lebih suka bekerja dan menjadi workaholic daripada menghabiskan waktu bersama teman-teman, keluarga tercinta, dan orang terkasih.
Bahasa, Karena saat ini bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa internasional, maka banyak masyarakat yang belajar dan mengharuskan anak mereka bisa berbicara bahasa asing tersebut Sehingga seringnya bahasa daerah terlupa
Gaya Berpakaian, contoh perubahan sosial budaya di lingkungan sekitar yang pertama adalah gaya berpakaian masyarakat yang jika dibandingkan zaman dahulu dan sekarang, masyarakat saat ini lebih suka dengan gaya berpakaian yang bebas dan penuh warna. Sedangkan dahulu masyarakat Indonesia memakai baju adat mereka yang terlihat santun.
Kecanggihan Teknologi, Dengan semakin canggihnya teknologi komunikasi seperti smartphone, tablet, dsb, membuat orang-orang khususnya anak muda berkomunikasi lewat smartphone mereka padahal jaraknya tidak saling berjauhan. Dan kebiasaan bersosial media setiap saat sudah menjadi gaya hidup para remaja.
Hubungan Antar Keluarga dan Masyarakat, Orang-orang Indonesia zaman dahulu jika berbicara dengan orang yang lebih tua bahasanya santun dan sikapnya hormat. Namun saat ini para remaja berbicara blak-blak an pada orangtua mereka atau pun orang yang lebih tua di masyarakat.
Budaya Kebarat-baratan/westernisasi, Westernisasi kini telah menjangkiti semua orang. Dari cara bicara, berpakaian, gaya hidup, hingga peringatan beberapa hari seperti valentine di Indonesia dan Halloween adalah contoh westernisasi.
Pertanian, Ada petani yang cerdas memanfaatkan perubahan sosial budaya dengan cara meningkatkan produktifitas kerjanya dengan teknologi yang sudah berkembang namun ada pula yang tidak. Selain itu kasus di Indonesia bisa dibilang dalam sektor pertanian sangat menurun karena cenderung suka membeli produk dari negara lain dibandingkan dengan produk lokal.
Westernisasi, Westernisasi atau kebarat-baratan sudah bukan hal langka untuk dijumpai, bahkan di Indonesia sendiri sudah lama terjangkit seperti masuknya budaya Halloween maupun Valentine yang kontroversial.
Ekonomi, Dalam faktor ekonomi, hampir menyinggung seperti ekonomi. Contoh saja masyarakat lebih memilih berlibur ke luar negri dibanding dalam negri. Membeli barang merk luar negeri dibanding negara sendiri.
Kepercayaan (Religi), Contoh nyata, dahulu orang Indonesia berpegang teguh pada ajaran nenek moyang atau leluhur mereka yang telah tiada, namun sekarang mereka mengedepankan logika dan dengan bukti-bukti yang telah ada.
Pola Hidup, Semakin kesini masyarakat lebih memilih membeli sesuatu dibanding membuat sesuatu, mungkin saja karena kita terlena dengan teknologi yang ada.
Perilaku, Dalam kasus ini banyak contoh anak yang suka membantah kepada orang tua mereka.
Emansipasi Wanita, Emansipasi wanita semakin berkembang, di Indonesia tempo dulu wanita hanya berperan sebagai pendukung rumah tangga yang kerjaanya di rumah terus. Sekarang mereka bisa bekerja sesuai kemampuan mereka.
Model Rambut, Banyak pelajar yang suka mencontoh artis idola mereka sehingga menimbulkan efek "hitz" dalam pergaulan mereka. Namun juga harus dalam pengawasan yang pas supaya apa yang mereka lakukan tidak berlebihan.
Kesenian, Karena banyaknya berbagai kesenian yang masuk dari luar negeri, beberapa kesenian asli dari Indonesia sudah jarang ditemukan. Namun tetap saja masih ada yang populer dan dilestarikan hingga saat ini.
Permainan, Dalam hal permainan juga ditemukan banyak kasus permainan asli Indonesia yang hilang. Adminpun sudah tidak menjumpai permainan congklak ataupun sundamanda di daerah sini, lebih banyak yang memilih bermain online game seperti DOTA ataupun game console.
Bahasa, Contoh perubahan sosial budaya yang lainnya ialah penggunaan bahasa. Di Indonesia sendiri banyak masyarakat yang sudah kurang peduli terhadap bahasa daerah mereka, bisa buktiin sendiri deh berapa orang yang bisa pelajaran bahasa daerah di sekolamu.