Selain beberapa keunikan seperti telah dikemukakan dalam pendahuluan nasih menampakan satu keunikan lagi dalam hal asal-usulnya. dengan berbagai makanan asal kedelai lainnya, tempe memang rupakan produk yang paling sedikit diketahui tentang asal usul dan Tidak seperti makanan asal kedelai lainnya yang kobanyakan dari Cina atau Jepang, diduga tempe berasal dari Indonesia, tepatnya namun demikian, dugaan ini sebenarnya belum dibuktikan secara h Yang diketahui dengan bukti tertulis hanyalah bahwa pangan ini di sejak sekitar tahun 1600-an. Jawa oran tertulis yang paling tua tentang eksistensi tempe di 1815. dalam buku Serat Centini yang ditulis pada sekitar tahun ditulis dalam bahasa dan aksara Jawa atas perintah Sunan Sugih, keraton Surakarta yang utamanya boleh jadi ketua team) ialah Rangga Centini amat terkenal bagi para peminat kebudayaan Jawa. disebut sebagai salah satu yang tertera lempe makanan yang dijumpai dalam suatu jamuan makan. Jamuan diberikan kepada Jayengwesti, sewaktu berada di Winamarta disebut dalam peristiwa itu ialah tempo bawang dan tempe lebih lanjut. Meskipun Serat Centini ditul masa pemerintahan Sultan Agung (1613 tontu mudah dipahami jika dinyatakan bahwa tempe sudah diJawa sejak tahun 1600-an. wa tompe berasal dari Jawa sejak berabad yang lam pal taan bahwa makanan ini amat terkonal di kalangan masyarakat yang secara geografis tersebar rata di Jawa sampai ke torpencil.
Makanan ini dikenal dalam berbagai variasi dan menjadi bagian interg dari makanan rakyat yang dapat ters banyak variasi menu yang banyak digemari. Diperkirakan juga kedelai mulai dikenal sebagai pangan di Indonesia sejak tahun 1000 ketika Perdagangan na selatan mulai lancar (Rumphius 1747), Tan disertai keterangan lebih jelas, Anderson (983) menduga bahwa justru berkembang dari modifikasi pembuatan produk fermentasi dari kelapa, yang lebih dulu exist di Jawa (kemungkinan yang sekarang dikenal sebagai tempe bongkrek). Sedangkan Sastromidjojo (1971) merasa bukan mustahil bahwa tempe sudah dikenal sejak 2000 tahun yang lampau seba. Sebagai modifikasi proses dan adaptasi iklim dari pembuatan kecap yang masuk dari Cina. Informasi lain menyebutkan bahwa pada tahun 1931 dilaporkan dijumpainya produk seperti tempe dengan nama tou chiang ping (ku kedelai goreng) di Beijing (Morse 1928-1931). Jika produk tersebut memang jenis tempe, kemungkinan makanan tersebut dibawa dari Indonesia oleh para pedagang Cina. Tetapi bukan mustahil pula akan kejadian sebaliknya, bahwa justru tempe di Indonesia dibawa masuk dari Cina Sejarah makanan asal kedelai di Cina menyebutkan dua jenis maka- nan yang sudah amat lama dikenal, yaitu dou-huang dan shi. shi dapat ditelusur asal usulnya sampai ke dinasti Han (tahun 206-220 sebelum Masehi). Sedangkan dou-huang tidak jelas, tetapi diketahui bahwa peng baran cara pembuatan produk ini nampak lebih sederhana dan lebih primitif dibanding dengan shi. Sehingga diduga bahwa dou huang merupakan produk fermentasi asal kedelai yang paling tua di cina bahkan di Asia Yoshida 1985). Penulis tersebut juga mengamati adanya persamaan amat dekar antara dou huang dengan beberapa makanan fermentai asal apa negara Asia lainnya. Kesamaan itu terda penyiapan natto dari Jepang dan tempe dari Indon menjadi kinema kedelai dan inkubasinya.
Kedelai yang direbus bila dibungkus dengan daun tertentu di Nepal menjadi natto jika dibungkus dengan jerami di Jepang. tenipe jika dibungkus dengan daun waru di Jawi menjadi doo-huang jika (Hibiscus tiliacentr) dibungkus dengan jenis rumput lmpenitu bur Yoshida (1955 bahwa kesamaan membawanya ke suatu kesimpulan bahwa dou huang merupal Belum ada informasi yang menghubungk antara dou huan dilaporkan Yoshida an (1985) dengan chiang pi yang lis secara pribadi berpendapat bahwa kesamaan antara tempe den il buang dan bahwa dou huang dinyatakan sebagai makanan fermentasi kedelai yang peling tua di Asia (sudah exist lebih dari 2000 lamanya) sangat menarik untuk dikaji. Bisa saja keduanya memang tumbuh dan berkembang sendiri-sendiri, mengingat akan jarak yang demikian jauh dari kedua wilayah tempat eksistensi tempe dan dou-luang dengan perbe- aan iklim yang amat berbeda satu terhadap yang lain. Dan kondisi komunikasi serta transportasi masa berabad yang lampau, apalagi sampai seribu tahun atau lebih, kiranya tidak begitu mendukung kenyataan jika tempe berasal dari dou-huang. Akan tetapi, jika dipertimbangkan bahwa tradisi akan makanan asal kedelai (apalagi yang terfermentasi) nampaknya bukan merupakan milik bangsa Indonesia. Dan juga bahwa kedelai diperkenalkan sejak sekitar tahun 1000 melalui perdagangan dengan Cina selatan. Bukan mustahil bahwa pernyataan tentang dou huang sebagai makanan fermentasi asal kedelai yang tertua di Asia memberi pengertian asal kedelai di Asia, bahkan di dunia. Betapa pun, kini tempe sudab merupakan salah satu milik bangsa Indonesia, hampir merupakan 'trade mark', terutama di masyarakat ahli mikrobiologi pangan. Kalaupun tempe mungkin berindukkan dou-huang dari Cina, penampilannya yang kini dikenal dunia adalah spesifik, dan penulis yakin bahwa flavour -nya pun akan berbeda seperti halnya natto yang memiliki ciri Jepang. Sehingga rasanya cukup sah Indoensia tempe seperti yang dikenal dunia adalah dari Di luar Indoensia, produksi untuk sudah sejak lama dikerikan di Suriname dibawa masuk ke negeri ini oleh orang-orang Jawa yang dipekerjakan oleh Belanda pada jaman penjajahan Dan menurut di Suriname umumnya dikonsumsi sebagai tempe.
Selain Suriname, menurut laporan Stabel (1946) pula, Papua Nugini juga memproduksi tempe sejak sebelum perang dunia Di Eropa, tempe mulanya hanya dikenal di negeri Belanda, baik oleh rakat akademik maupun masyarakat penggemar tempe. Publikasi tentang tempe di Eropa diawali oleh Prinsen Geerligs (1985) kemudian banyak penulis lainnya, hampir semuanya dalam bahasa Bolanda. Publikasi pertama tentang tempe di Eropa dalam bahasa Inggris dimulai oleh ochse 931. juga berbahasa Belanda) dan Burkill (1935) keduan berupa kamus. produsen tempe di negeri Belanda dimulai oleh kelompok kaum imigran dari Indonesia bernama ENTI yang didirikan ada tahun 196 oleh pasangan orang Belanda. Mereka belajar membuat tempe semasa hidup di Indouesia, Usaha pembuatan lempe ini tumbu secara komersial sampai kapasitas 2000 pound tempe tahun 1970-an. Pada tahun 1974 ENTT dijual dan masih beroperasi sam dengan Januari 1984. Sementara itu pada tahun 1959 berdiri pe lain di Amsterdam dengan nama Firma ES Lembekker, yang kini tertua di Eropa. negeri Belanda yang pada tahun 1984 menjadi salah satu pabrik tompe terbesar dunia dengan produksi 6 ton per minggu ialah Tempe Production yang berdiri pada tahun Perusahaan ini berkedudukan di kemudian pindah ke Kerkrade. Perusahaan ni mengeksport tempe ke berbagai negara tetangganya di Eropa, antara lain Inggris, Jerman, Belgia dan Luxombourg, puluh persen dari produk tempe porusahaan ini dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Minat akan tempe di Eropa makin meningkat sejak tahun 1960-an dengan publikasi yang makin banyak. Di Perancis, tempe diperkenalkan pertama kali melalui publikasi dalam majalah Le Compas pada tahun 1982. Di Jerman Barat sebuah publikasi sebanyak memuat informasi tentang tempe ditorbitkan juga pada tahun 1982. dengan judul Soja Total yang merupakan terjemahan karya Hagler (1978) dengan judul aseli The Farm Vogetarian Cookbook. Dan seirama dengan meningkatnya publikasi, konsumen dan produsen tempe pun tumbuh. sebelum tahun 1981, perusahaan tempe di Eropa hanya berada di negeri Bolanda, dijalankan oleh orang-orang Belanda angkatan tua dan langganannya ialah orang-orang Indonesia. Di luar prod dan konsumen tradisional tersebut, produksi tempe diawali oleh angkatan muda yang berminat pada natural foods dan atau rmacrobiotics'. Pada bulan Januari 1981 berdiri perusahaan tempe Paul's Tofu and Tempeh di London. Setahun kemudian, pada bulan Januari 1982 telah berdiri 7 produsen tempe di Eropa. Dan pada Januari 1984 tumbuh menjadi 18,7 di antaranya negeri Belanda, 3 di Australia, masing-masing Inggris dan dan masing masing Belgia, Perancis, Italia dan Swedia. Produksi e total di negeri Belanda tumbuh dari kira-kica 4us ton seminggu pada (abun 1982 12 pada tabut Di Australia, minat akan tempe dimulai pada tahun 1977 ketika dengan menulis tesis Si tentang tempe, berdasarkan studi pustaka beberapa data sendiri. Dan produksi tempe dimulai pada kira tahun 1980. Pada bulan Maret 1981 ada 3 produsen kecil oleh a muda peminat "natural foods yaitu Dharma (yang merupakan bagi Earth Foods) di Waverley dan Bodhi Farm di Channosi keduanyi di ih Wales satu produsen lainnya ialah B Soyfoods di Eumundi.
Queensland. Pada tahun 1984 terdapat 5 produsen tempe. Menurut amatan dan kabar yang penulis peroleh selama hampir 6 tahun tinggal d Sydney pada tahun 1983-1988, sebenarnya ada sejumlah prodkusen memproduksi tempe tanpa merek. Dan karena juga tidak dikelo- a profesional sehingga tidak dikenal dan hidup mati, dalam arti u produsen berhenti muncul produsen lain secara tidak berkesinam- bu gan. Tetapi pada tahun 1987 telah berdiri perusahaan tempe dengan Nutrisoy di Bexley, New South Wales. Di samping menjual tempe mentah, pengusaha ini juga menjual tempe yang sudah dimasak, antara lain tempe bacem berbentuk bulat pipih kira-kira ukuran burger, dikemas Di Amerika publikasi tentang tempe pertama kali muncul pada tahun oleh Stahel tentang tempe dan penelitiannya di Suriname, ditulis dari Suriname pula. Kemudian pada tahun 1955 Autret dan Van Veen (kedua- a bekerja pada FAO, bukan orang Amerika) mengajurkan penggunaan sebagai pangan bagi anak-anak di negara ketiga karena murah, kaya an protein dan bergizi. Himbauan mereka diterbitkan dalam majalah 4merican Journal of Clinical Nutrition. Penelitian tentang tempe di Amerika dimulai pada tahun 1954 oleh Gyorgy, Penulis ini banyak menge- i tentang tempe karena sering mengunjungi Indonesia.
Pada tahun selanjutnya ia banyak bekerjasama dengan berbagai ahli yang berminat tempe Kiku Murata, Stoinkraus dan Hand. Publika- pertama karya orang Amerika di Amerika muncul pada tahun 1960 di Food Research oleh Steinkraus dkk, Studies tempeh, n Indonesian fermented soybean food, disusul dengan tulisan-tulisan berjudul The nutritive value of tempeh Steinkraus dkk dengan sama seperti di tahun 1960, keduan di lembaga bergengsi d merika, The National Academy of Sciences. Pada tahun yang sama a tentang Pilot plant studies on it penelitian tentang tempe dilakukan cukup intensif di Amerika oleh i terkemuka seperti misalnya Hesseltine, Wang, Wood, Penelitian liian di Amerika mencakup aspek mikrobiologi dan biokimia selama ontasi oleh jamur tempe, nilai gizi dan cara produksi menuju komer tan mereka menggeser pusat penclitian tompe dari Belanda Tidak diketahui dengan pasti kapan tempe pertama kali diproduksi ersial di Amerika. Generasi pertama produsen oleh ong Indonesia yang berimi orasi Amerika setelah perang dunia kedua. Pada tahun 1950 Amerika Serikai memberikan kuota sebanyak 25.000 pengungsi akibat perang dunis sisanya adalah blasteran Indonesia Belanda (Indo) at lasteran Indonesia-Cina. Kebanyakan dari mereka tinggal di (karena hangat). Itulah sebabnya generasi pertama produsen tempe Amerika berlokasi di California, dimulai pada tahun 1961 yang pada tahun menamakan perusahannya dengan otten's Indonesian Meningkatnya kesadaran masyarakat Amerika akan pentingnya serat kasar, natural and helath foods serta bahaya kolesterol pada pangan hewani di tahun-tahun akhir 1970-an menggungah minat orang amorika Melalui proses promosi di Amerika yang spektakuler minat orang Amerika terhadap tempe tumbuh posat. Berbeda dengan pertumbuhan konsumsi tempe di Eropa dan Indonesia yang memenuhi obutuhannya dengan membeli, banyak orang Amerika yang ingin membuatnya sendiri di rumah.
Sehingga pemasaran paket inokulum, kedelai kupas dan buku instruksi tentang cara pembuatan home-made tempe' laku keras, yang terutama dilayani oleh The Farm. Konstributor terpenting dalam mempopulerkan tempe kepada masyarakat berkebudayaan Barat di Amerika ialah The Farm, suatu masyarakat spiritual yang bertani di Summertown, Tennessee, dan lembaga ilmiah USDA (De- partemen Pertanian Amerika Serikat), serta Northern Regional Reseacrh enter, disamping The Soyfood Center di California dan Rodale Press di Pennsylvania dan majalah Organic Gardeing. pesatnya pop tempe di Amerika sampai akhirnya majalah Food Processing menu- an suatu artikel dalam rubrik of Tomorrow (pangan masa depan) dengan kesimpulan bahwa nampaknya, tempe yang rasanya disukai, bergizi, mudah dan murah cara pembuatannya potensi uk tumbuh menjadi calon memiliki makanan yang layak untuk di Amerika kan komoditi yang bakal fermentasi lainnya. Tempe merupakan salah satu Pada tahun muncul di pasaran Amerika di waktu dekat. dengan 1975 berdiri produsen tempe di Nebraska. Dan samp tahun 1979 ada 13 produsen tempe di Amerika Serikat da Dari 14 leh orang Indonesia dan sisanya oleh orang kaukasia. Tujuh tempe diantaranya memproduksi tom penya di rumah, restoran alat pengecer, 7 lainnya merupakan produksi sampingan dari produksi sampai dengan itu satupun produsen tempe d tempe Baru pada tahun khusus memp 1979 produksi tempe membuat dan mejajakan tahun 19m Pada bulan Juli 1979 berdiri pabrik tempe, The Tea peh Kemudian menyusul Pacific Tempeh di California (Agustus 1980 Cultured Foods di Wisconsin (Pebruari Pacinc yang kemudian dibeli oleh pengusaha tahu dan susu kedelai akhirnya pabrik terbesar di Amerika (ke-3 di dunia) p 1984, dengan produksi lebih dari 3 ton per minggu.
Dan pada tahun berdiri lagi satu pabrik di New York, yaitu Oanda Foods. Pasaran uerbesar tempe di Amerika ialah berupa tempe burger Sebelum tahun 1980, pengusaha tempe di Amerika Serikat mempero supply inokulum dari The Farm, yang menjual starter tempe berupa serbuk dikeringkan dalam vakum. Kemudian The Month pada di California starter yang ditumbuhkan agar dalam cawan petri, yang ternyata kemudian lebih disukai para produsen. Dan pada awal 1981 kebanyakan pembuatan/shop tempe yang tidak membuat sendiri starter nya, membeli pada The Month GEM Culture pada tahun 1983 banyak perusahaan tempe yang lebih besar mulai buat sendiri starternya, untuk menghemat biaya. Dan yang tidak produksi The Farm membuat sendiri tetap menggunakan starter Di Kanada pembuatan dan penjualan tempe dimulai pada tahun 1978 eh Walker di Ontario. Seminggu sekali ia membuat dan menjual starter tempe dan 50 pound tempe Usahanya tidak berkembang karena gangguan tan. Tetapi pada tahun 1982 berdiri produsen baru, yaitu Thistle- wn soyfoods. Dan dalam tahun 1983 telah berdiri seluruhnya 5 produsen di Kanada, semuanya produsen kecil dengan kemampuan produksi di 200 pound per minggu. Pada tahun 1984 O'Leary menulis buku uk para vegetarian, beriudul Tempe Mexicana, yang berisi resep resep cara penggunaan tempe dalam masakan populer gaya Mexico. Melalui nama Prof. Kendo Saito dari Universitas Kokaisaran Tokyo, jepang memberi kontribusi terhadap sejarah tempe karena deskripsi dan aplikasinya atas jamur yang kini amat terkenal, yaitu Rhizopus oligospo Saito, pada tahun 1905. Sebenarnya jamur yang ditemukannya itu dii solasi dari kue beras asal Cina.
Ternyata jamur tempe yang banyak digu untuk pembuatan tempe di Jawa. Publikasi pertama tentang tempe dilakukan pada lakun 1928 oleh Nakazawa dan Takeda jumur benang yang digunakan dalam pembuatan tempe dan oncom dik selatan kemudian para prajurit yang ditempatkan dia selama dunia kedua mengenal tempe sebagai natto dari Jawa sesudah perang. Nakano dan Ohta mulai memperkenalkan tempe dan menerbitka a kepada kerabat di kalangan kerjanya di Jepan berusaha keras untuk mempopulerkan tempe di Jepang, tetapi lak berhasil karena produk ini berbenturan dengan natto, Usaha yang dilakukan Hayashi (Direktur Institut Kedelai Amerika Jepang) sejak 1960 juga kak membuahkan hasil. Totapi publikasi ilmiah mulai bermunculan sejak 1964, antara lain dikenal nama-nama Kiku Murata (yang Bojak awal an telah bekerjasama dengan Gyorgy di amerika Serikat), Nakano, ohta, Ebine, Watanabe, Ikehata.orang Indonesia di Toky Produsen tempe pertama di Jepang ialah yang membuat dan menjualnya tidak secara kontinyu. Pada tahun 1950-an Asano dan Murata mempubulikasikan hasil survey-nya yang menyatakan bahwa panelis mereka di sekitar Tokyo banyak yang lebih menyukai tempe daripada natto. Menu tempe yang paling disukai tempe goreng bergaram, dan bahwa tempe burger juga cukup diterima. Mereka menyimpulkan bahwa kemungkinan penerimaan tempe oleh orang Jepang cukup besar. Setelah melalui berbagai persiapan yang panjang k, pada bulan Juni 1983 Milling Company produksi percobaan di pilot plantnya di Fukuoka, sebanyak 33.000 pound per bulan. Perusahaan ini menjualnya sebagai 'tempeh fingers' dan produk semacam bergedel tompe Produksi komersialnya dimulai pada pertengahan Juli 1983. Perusahaan tempe yang kedua ialah Marusan-Ai Oang berdiri sejak 1952 sebagai produsen miso) melakukan produksi percobaan di pilot plant-nya pada bulan Agustus 1983, sedangkan pabrik komersial nya berkapasitas 2 ton per hari, dan pada tahun 1984 memproduksi 30 ton po per bulan atau hampir 7 ton per minggu, menjadikannya seba pabrik tempe terbesar di dunia. Marukin Foods di Kyushu, adalah perusahaan tempe ketiga di Jepang, merupakan perusahaan natto pertama yang bersedia memproduksi tempe. Pada tahun 198 perusahaan ini anemnro produksi 21 ton tempe perminggu. Takashin Poods di Tokyo, sebuah pabrik nitto yang mengubah usahanya menjadi pabrik tempe Tumbuhnya pabrik tempe komersial di Jepang didorong dan didukung oleh terutama 2 badan resmi, yaitu National Food Research last Sebagai resume, di bawah ini disajikan daftar produsen (emre luar Indonesia masing Data tersebut dikuinpulkan pada awal tahun 19st, yang doi sudah mengalami perkembanga