Koblberg dilahirkan pada tahun 1927 dan dibesarkan di Brouxamille, New Ia menamatkan sekolah menngahnya di Andover Academy di Massachusetts, suatu sekolah swasta yang muridnya pandai-pandai dan pada umumnya dari tingkatan sosial belum ia memasuk perguruan tinggi menjadi tenaga ahli mesin pada suatu kapal yang membawa dari Eropa ke Israel.
Pada tahun 1948 memasuki tempat memperlihatkan kecerdasannya, baik ketika ia mengikuti ujian ketika ia sudah menjadi mahasiswa. Kecerdasannya terlihat pula ada prestasinya untuk memperoleh gelar Sarjana Muda yang hanya ditempuh dalam waktu setahun. Ia meneruskan ke dan mengambil spikologi, padahal semula ia inginkat Sarjana mengambil jurusan Psikologi Klinis, tetapi kemudian ia menaruh perhatian besar terhadap teori-teori Piaget. mulai melakukan wawancara wawancara terhadap anak-anak maupun para rema ia dan menghasilkan disertasi pada tahun 1958 dengan judul The Development of Modes of Thinking and Choice in the yeato 16. Ini merupakan titik tolak teorinya mengenai penahapan perkembangan moral Sejak tahun 1968 Koblberg mengajar di Universitas Harvardi sebelumnya ia mengajar di Universitas Chicago dari tahun 1962 sampai 1968 Bagi para ahli tidak menimbulkan masalah terhadap anggapan atau pernyataan bahwa aspek moral adalah sesuatu yang berkembang dan diperkembangkan. Ketika dilahirkan, anak belum dan tidak membawa aspek moral. Baik teori psikoanalisaun teori belajar juga tidak mempermasalahkan hal ini, dan bahwa keduanya juga mengemukakan aspek moral sebagai seatu yang berkembang dan diperkembangkan. Tentang bagai mana aspek moral berkembang dan diperkembangkan kedua, teori memberikan pendekatan yang berlawanan. Bagi para ahli analisa perkembangan moral dipandang sebagai proses intermalisasi norma masyarakat dan sebagai organik ologik. Bagi para ahli teori belajar per dipandang sebagai hasil rangkaian-rangkaianrangsang jawaban yang dipelajari oleh anaka.l, berupa dan pujian yang sering dialami oleh anak.
Terlepas hukuman dari perbedaan pendekatan untuk menerangkan mengenai ngan moral, keduanya tidak bertentangan dalam mengemukakan konsepnya bahwa seseorang memperlihatkananya perkembangan moral yang ada dalam masyarakatnya. Dengan kata lain, per mbangan moral bersangkut paut dengan bertambahnyaPuan menaikan diri terhadap aturan-aturan atau kaidah yang ada dalam lingkungan hidupnya atau dalam masyaSeseorang dikatakan telah memperkembangkan aspek bilamana ia telah menginternalisasikan telah mematau kaidah-kaidah kehidupan di dalam mayarakat dan bisa memperlihatkan dalam perilaku yang terus dari sudut teori perkembangan kognitif (Piaget). ingin diketahuinya latar belakang yang mendasari timbulnya tingkah laku, bilamana seseorang dihadapkan dengan suatu per- buatan yang berhubungan dengan moral tertentu.
Bukan dilihat perbuatannya yang nyata, melainkan faktor-faktor yang mendasari timbulnya perbuatan tersebut. Koblberg mengemukakan teori perkembangan moral dengan dasar teori Piaget, jadi dengan pendekatan organ melalui tahap-tahap dalam per kembangan yang, seperti juga oleh Piaget, dianggapnya memnyai sifat penahapan menurut urutan yang pasti berlaku universal). Kohlberg ingin meanak-anak di mana-mana nyelidiki struktur proses berpikir yang mendasari jawaban atau pun perbuatan-perbuatan moral. Perkembangan moral menurut Piaget terdiri dari dua tahap, yakni tahap sebelum umur sepuluh atas sebelas tahun, dan tahap sepuluh atau sebelas tahun ke atas Pengertian moral anak-anak umur sepuluh atau belas tahun sel berbeda dengan anak-anak yang lebih tua.
Pada anak-anak anggapan bahwa aturan-aturan adalah pasti dan mutlak olehkarena diberikan oleh orang dewasa atau Tuhan yang tidak bisa diubah lagi. Pengertian mengenai aspek moral pada anak-anak yang lebih besar, lebih lentur dan nisbi. Ia bisa menawar atau meminta mengubah sesuatu aturan kalau disetujui oleh semua orang. Tanggapan terhadap perbuatan moral pada anak-anak lebih banyak diberikan mengenai pada akibat, sedangkan pada anak- anak yang lebih besar lebih banyak mengenai pada rujuan. Kohlberg ingin perkembangan moral seperti perkembangan kognitif masih terjadi Pada masa remaja serta memperuas penahapan dalam proses- perkembangan moral Pada tahun 1958 Koblberg mekukan lidikan terhadap 72 k, yang terpenyelidikan-penyelana berasal dari bagi dalam kelompok umur 13 dan 16 tahun, Penyelidikan tingkatan sosial menengah dan bawah di Chicago. dilanjutkan pada tahun 1963 dengan kelompok umur yang lebih 3 dan 16 tahun. Pada tahun muda kelompok 1970 penyelidikan dilakukan di Meksiko, Taiwan, Turki dan Yucatan. Selain Kohlberg sendiri banyak ahli-ahli lain dipergukan penyelidikan atas sejumlah konsep dan bahan yang nakan Koblberg menyusun suatu rangkaian cerita yang isinya atau temanya merupakan suatu dilema di memberikannya kepada anak-anak, diikutinya dengan wawancara. Yang menarik bu kan jawaban-jawaban yang diucapkan dengan kata ya atau tidak, melainkan apa yang melandasi jawaban tersebut, dan ini ternya- alasan mengapa jawaban itu diberikan, Beberapa contoh pernyataan yang dipergunakan oleh Kohlberg Heinz mencuri obat. Di Eropa ada seorang wanita yang hampir meninggal l rena kanker. Menurut para dokter hanya ada satu obat yang mungkin dapat menyembuhkan wanita itu.
Obat itu adalah semacam radium yang baru saja ditemukan oleh ahli obat di kota itu. Membuat obat itu memerlukan biaya yang mahal, tetapi ahli obat itu meminta bayaran sepuluh kali ongkos ongkos yang diperlukan oleh ahli obat untuk membuat obat itu. Ia meminta bayaran 200 dolar untuk radium dan 2000 dolar untuk dosis yang kecil berupa obat yang dimaksud. Suami wanita tersebut, yakni Heinz, pergi ke pada semua orang yang dikenalnya untuk meminjam uang tetapi ia hanya berhasil mengumpulkan uang 1000 dolar, separoh harganya. Ia kepada itu bahwa isterinya sedang dalam keadaan antara hidup dandan meminta ahli-obat agar menjual obatnya lebih murah atau mengizinkan dia yar belakangan. Tetapi ahli obat itu "Tidak, saya menemukan obat itu dan saya alcan mencetak uangan dengan itu". Heinz kemudian merasa sedih, pergi ke toko ahli-obat dan mencari obat untuk isterinya. Haruskah Heinz melakukan itu?Contoh pernyataan lain
Pada suatu hari sirene tanda bahaya berbunyi. Setiap orang sadar bahwa bom hidrogen akan dijatuhkan di kota itu oleh musuh, dan jalan satu-satunya untuk menyelamatkan diri berlindung di dalam tempat bom. Tidak setiap orang punya pelindung bom. Tetapi mereka yang punya tempat perlindungan seperti itu lari cepat-cepat untuk berlindung. Karena suami isteri James telah membuat perlindungan bom, mereka segera pergi ke situ. Di situ terdapat udara cukup untuk hidup lima hari Mereka mengetahui bahwa setelah lima hari pengaruh bom akan berkurang dan mereka akan selamat meninggal kan perlindungan bom. Jika mereka meninggalkannya sebelumnya, mereka akan mati. Udara di dalam perlindungan bom hanya cukup untuk keluarga James ini. Tetangga tetangga di sebelahnya tidak membuat perlindungan bom dan mereka mencoba masuk. Keluarga James mengetahuibahwa mereka tidak akan memperoleh cukup udara jika mereka mengizinkan para tetangga masuk dan mereka semua akan mati. Karena itu ditolaknya mereka masuk. Para tetangga kemudian mencoba merusak pintu agar bisa masuk. Tuan James mengambil senapan dan meminta merekaatau ia akan menembak. Mereka tidak pergi. Jadi pergi ia harus menembak mereka atau membiarkan mereka masuk ke perlindungan bom Cerita atau pernyataan-pernyataan di atas menyebabkan orang yang membacanya didesak pada suatu situasi konflik untuk memilih dalam suatu dilema. Yang penting, dan ingin diketahui bukan apa yang akan atau harus dilakukan, melainkan mengapa ia harus melakukan itu.an. Apa yang harus dilakukan Tuan Jame
Tahap perkembangan moral menurut Koblberg; ada tiga tingkat yang berurutan dalam perkembangan moral menurut Koblberg
I. Pra-konvensional
IT. Konvensional
III, Anu konvensional.
Masing-masing tingkat terdiri lagi dari dua tahap, sehingga keseluruhan ada enam tahapan yang berkembang secara bertingkat dengan urutan yang tetap. Tidak setiap orang mencapai tahap terakhir perkembangan moral.
Tingkat Pra-komvensional.
Tabap Orientasi terhadap kepatuban dan bukuman.hanya mengetahui bahwa aturan-aturan ditentukanoleh adanya kekuasaan yang tidak bisa diganggu-gugat. Ia harus menurut atau, kalau tidak, akan memperoleh hukuman.
Tabap 2: Relativistik Hedomism.
Pada tahap ini, anak tidak lagi secara mutlak tergantung dari aturan yang ada di luar dirinya, atau ditentukan oleh orang lain Mereka sadar bahwa setiap kejadian mempunyai beberapa segi.jadi ada relativisme. Relativisme ini bergantung pada kebutuhandan kesenangan seseorang (hedonistik). Orientasinya jelas egotistik. Misalnya mencuri ayam karena kelaparan, jadi untuk memenuhi kebutuhannya, dianggap sebagai perbuatan yang bermoral, atan mencuri itu sendiri diketahui sebagai perbuatan yang salah karena akibatnya, hukuman. Pada tahap kedua ini mulai timbul perspektif tentang faktor pribadi, jadi melibatkan orang lain, atau dengan kata lain lebih luas daripada pada tahap pertama di atas.
Tingkatan II Kont ensional
Tahap 3: Orientasi mengenai anak yang baik. Pada tahap ini, tempat anak mulai memasuki umur belasan tahun, anak memperlihatkan orientasi perbuatan-perbuatan yang dapat dinilai baik atau tidak baik oleh orang lain. Masyaraka adalah sumber yang menentukan, apakah perbuatan seseorang baik atau tidak. Baik, bilamana sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat di sekitarnya, dan buruk, kalau bertentangan atau berlawanan. Baik, karena dapat diterima oleh lingkunganmasyarakat, berarti perbuatan yang bermoral. Karena itu, kalau ingin diterima oleh masyarakat, ia harus memperlihatkan perbuat yang baik.
Tahap Mempertabankan norma-norma sosial dan otoritas. Pada tahap ini perbuatan baik yang diperl hatkan seseorang bukan hanya agar dapat diterima oleh lingkungan masyarakatnya melainkan bertujuan agar ikut mempertahankan aturan-aturan atau norma norma sosial, jadi sebagai kewajiban untuk ikut me- makan aturan-aturan yang agar tidak timbul kekacauan atau keadaan khaos. Perbuatan yang bisa mempertahankan hal ini adalah perbuatan bermoral. Pada tahap buatan tersebut terjadi dan dari dirinya sendiri, dalam dipengaruhi oleh orang lain, karena baik arti tidak buruknya sosial sendiri akan ikut ngan kepentingan sendiri. Dengan kata lain, ia sendiri mempunyai peranan terhadap masyarakatTingkatan III sional,
Tabap 5 orientasi terbadap perjanjian dengan lingkungan sosial.
Pada tahap ini ada hubungan timbal balik antara diriya dengan lingkungan sosial, dengan masyarakat. Seseorang harus memperlihatkan kewajibannya, harus sesuai lingkung. dengan tuntutan norma-norma sosial karena sebaliknya kepaan sosial atau masyarakat akan memberikan perlindungan hukuman yang mengatur tata kehidupan manusia danya. Suatu harus dituruti agar manusia hidup dalam keserasian. Jika hukum tidak bisa memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat, maka hukum ini bisa diubah dengan tata-cara yang baik. Antara seseorang dengan masyarakatnya ada semacam per- janjian, "Saya akan bebuat baik dan masyarakat tentu akan ber buat baik terhadap saya". Seseorang tidak mencuri karena dengan mencuri ia akan melanggar perjanjian dengan lingkungan sosial agar sesama anggota masyarakat saling menghormati
Tabap 6 Prinsip universal
Pada tahap ini ada norma etik di samping norma pribadi dan subyektif. Dalam hubungan dan perjanjian antara seseorang dengan masyarakatnya ada unsur-unsur subyektif yang menilai apakah suatu perbuatan baik atau tidak baik, bermoral atau tidak bermoral. Subyektivisme ini tentu diartikan bahwa ada perbeda an penilaian antara seorang dengan orang lain. Dalam hal ini, unsur etik akan menentukan apa yang boleh dan baik dilakukan atau sebaliknya. Di samping ada prinsip-prinsip pribadi, dengan demikian ada pula norma etik yang merupakan prinsip universal sebagai sumber untuk menentukan sesuatu perbuatan yang berhubungan dengan moralitas. kema tahap perkembangan moral menurut Koblberg